7 Fakta Tentang Wahana Ruang Angkasa "Juno"
07.53
By
Unknown
0
komentar
Juno merupakan misi terbaru Lembaga Antariksa AS (NASA) yang bakal meneliti Jupiter dari orbitnya.
Diluncurkan pada 5 Agustus 2011, kini Juno telah meninggalkan ruang antarplanet dan telah memasuki tarikan gravitasi Jupiter dan udah tiba di orbit Jupiter pada 4 Juli 2016 ini gan.
Juno membutuhkan lima tahun perjalanan ke Jupiter, wahana antariksa tersebut melakukan perjalanan dengan jarak lebih dari 2,8 miliar kilometer. wow
Nantinya, setelah tiba di Jupiter, Juno akan mengorbit Jupiter sekitar 33 kali selama satu tahun Bumi.
Salah satu misi si Juno ini akan mengumpulkan data tentang medan gravitasi dan magnetosfer kutub Jupiter.
Juno telah dijadwalkan untuk mengakhiri misinya pada Oktober 2017, setelah menyelesaikan 33 orbit mengelilingi Jupiter, ia akan di dekatkan ke atmosfer atas Jupiter dan... BOOMMM.... THE END
itulah sekilas tentang peng-Orbit-an si juno ini gan
berikut 7 hal yang kita ketahui tentang Wahana Antariksa satu ini
Di Cekidot aja dah...
Radiasi Jupiter Akan Memborbardir Juno
Juno dijadwalkan mengorbit Jupiter selama sekitar 20 bulan.
Pesawat ruang angkasa ini kemungkinan besar tidak bisa bertahan lebih lama dari itu, karena lingkungan Jupiter memiliki radiasi sangat kuat.
Misalnya, medan magnet planet ini sekitar 20.000 kali lebih kuat dari Bumi, sehingga Juno harus menahan dampak oleh banyak partikel bermuatan yang bergerak dengan kecepatan supercepat.
NASA telah melakukan hal terbaik untuk menjaga wahana nya tetap aman disana. Juno memiliki kubah pelindung radiasi elektronik, pertama dari jenisnya.
Kubah ini adalah sebuah kubus seukuran bagasi SUV, terbuat dari titanium dengan ketebalan sekitar 0,3 inci (0,8 cm).
Di dalamnya terdapat beberapa bagian Juno yang paling berharga, seperti
otaknya (bagian penanganan data dan perintah) serta 20 komponen elektronik utama lainnya.
dengan instrumen itu di dalamnya, kubah ini memiliki massa sekitar 200 kilogram.
Juno Hanya Memiliki Ruang Perangkat Keras Mirip Laptop
Komputer utama pesawat ruang angkasa ini memiliki memori seperti laptop.
Komputer ini memiliki 256 MB memori flash - untuk melindungi data apabila terjadi gangguan listrik - dan 128 megabyte memori dynamic random-access (DRAM).
Mengapa tidak memberikan Juno lebih banyak memori? pesawat ruang angkasa ini menggunakan komputer single-board BAE Systems RAD750, yang dirancang agar terlindungi dari radiasi yang tinggi.
Komputer ini telah digunakan berkali-kali di ruang angkasa, termasuk untuk misi NASA seperti wahana Van Allen (yang terbang melalui sabuk radiasi Bumi), Mars Reconnaissance Orbiter dan Mars rover Curiosity.
Wahana Bertenaga Surya Paling Jauh Dari Bumi
Juno telah pergi jauh ke luar angkasa dibanding wahana antariksa
bertenaga surya lainnya. Pesawat ruang angkasa ini membuat rekor pada bulan Januari, ketika berjarak sekitar 493 juta mil (793.000.000 kilometer) dari matahari, melebihi jarak dari ESA Rosetta yang saat ini tengah berurusan dengan komet 67P / Churyumov-Gerasimenko.
Kebanyakan pesawat ruang angkasa yang menjelajah begitu jauh dari
matahari harus menggunakan tenaga nuklir untuk terus berjalan. Tapi
Juno mampu menghasilkan daya yang cukup, berkat tiga panel surya yang besar, masing-masing memiliki panjang 30 kaki (9 meter). Panel ini akan menghasilkan sekitar 500 watt di Jupiter.
Juno Akan berputar Saat Melakukan Pekerjaan Ilmiahnya
Juno akan berputar untuk tetap stabil, strategi ini meminjam desain probe tua NASA Pioneer. Dua wahana Pioneer (Pioneer 10 dan 11) berlayar ke Jupiter pada tahun 1973 dan sampai sekarang masih berlayar keluar tata surya kita, meskipun ia saat ini sendirian.
NASA kehilangan kontak dengan Pioneer 10 pada tahun 2003 dan Pioneer 11 pada tahun 1995.
Tingkat putaran Juno sedikit bervariasi selama perjalanannya sejauh ini.
Ketika menyalakan mesin utama, Juno berputar sampai 5 putaran per menit (RPM).
Selama periode menjelajah, tingkat putarannya menjadi 1 RPM.
Namun ketika melakukan operasi sains, Juno akan berputar 2 RPM.
Pada tingkat ini, bidang pandang Juno akan bergerak melintasi Jupiter 400 kali selama satu perjalanan dari kutub ke kutub. Pesawat ruang angkasa ini tidak akan menggunakan "scan platform" untuk mengarahkan
instrumen di karenakan desainnya yang berputar.
Juno Butuh Hampir 3 Bulan Untuk Memasuki Orbit Jupiter
Setelah Juno memasukkan dirinya ke dalam orbit Jupiter, wahana ini
akan menghabiskan 107 hari dalam sesuatu yang disebut "capture orbit."
Para ilmuwan memilih untuk mengambil jalan panjang ini dan bukannya memasukkan Juno langsung ke orbit akhirnya, karena rute langsung akan memerlukan banyak bahan bakar.
Penangkapan orbit tidak hanya menghemat bahan bakar, tetapi juga memberikan para ilmuwan misi kesempatan untuk memeriksa instrumen mereka dan memulai observasi sains dari jauh. Menurut NASA, tim akan mulai menggunakan semua instrumen untuk mengumpulkan data 50 jam setelah Juno dimasukkan ke orbit Jupiter.
Juno Memiliki Orbit Akhir Yang Tidak Biasa
Cara terbaik untuk memetakan dunia adalah dengan menggerakkan pesawat ruang angkasa berulang kali di kutub. Maka seluruh dunia bisa berputar di bawah probe, yang memungkinkan untuk memetakan setiap bagian dari permukaannya. Tapi di Jupiter, ada gesekan (di dekat planet ini, radiasi sangat tinggi sehingga sangat berpotensi merusak wahana gan)
untuk meminimalkan paparan radiasi, Juno akan terbang dalam orbit yang memanjang.
Di ujung selatan dari orbitnya, Juno akan berada pada posisi paling dekat ke Jupiter: hanya 3.100 mil (5.000 kilometer). Tapi saat meninggalkan wilayah kutub selatan, Juno akan terbang keluar, di luar orbit bulan Callisto, yang terletak sekitar 1,2 juta mil (1,9 juta km) dari Jupiter.
Orbit yang sangat elips ini juga akan menjaga panel surya Juno tetap di
bawah sinar matahari.
Kematian Juno Yang Dramatis
Dalam beberapa dekade terakhir, para ilmuwan telah mempelajari bahwa ada makhluk hidup yang sangat kuat.
Mikroba bumi telah di temukan berkembang dalam ventilasi laut dalam yang panas dan mendidih di dasar laut, dan beberapa bahkan dapat bertahan dalam paparan lingkungan yang keras di ruang angkasa.
Sangat mungkin beberapa organisme Bumi mungkin masih hidup di atasJuno. Para ilmuwan dan pejabat NASA tidak ingin mikroba tersebut mencemari lautan bulan Jupiter, Europa(salah satu tempat terbaik di tata surya diduga ada makhluk cerdas dari ruang angkasa ) atau satelit Jovian lain seperti Ganymede dan Callisto.
Jadi pada akhir misinya, Juno akan melakukan manuver 5,5 hari yang akan ditabrakkan ke atmosfer Jupiter denga sengaja.
Misi ini dijadwalkan akan berakhir pada bulan Februari 2018, tetapi dapat diperpanjang sedikit.
Misi ini memiliki beberapa tujuan sains utama gan salah satunya adalah untuk mengetahui seberapa banyak air di dalam Jupiter, yang harus memberikan kita pandangan tentang jumlah air yang hadir di tata surya awal.
Ilmuwan "Juno" juga berharap untuk memetakan interior Jupiter, ingin mengetahui apakan planet ini memiliki inti batu, untuk membantu para peneliti mempelajari lebih lanjut tentang proses pembentukan planet pada umumnya.
SUMBER
0 komentar: